Lost Contact dengan Mantan, Perlukah Hubungan Dihidupkan Kembali?
- Selasa, 30 September 2025

JAKARTA - Setelah hubungan asmara berakhir, banyak orang memilih memutus komunikasi dengan mantan atau lost contact. Langkah ini sering dianggap cara paling sehat untuk menjaga jarak emosional dan memberi ruang bagi diri sendiri untuk pulih.
Namun, waktu yang berjalan justru kadang membawa perasaan rindu. Keinginan untuk menghubungi mantan muncul tiba-tiba, meski sudah lama tidak ada komunikasi. Pertanyaannya, apakah keputusan itu benar-benar tepat dilakukan?
Alasan Mengapa Ingin Menghubungi Mantan
Baca Juga
Tidak sedikit orang masih memikirkan mantan meski hubungan sudah lama berakhir. Menurut psikoterapis Fran Walfish, banyak orang sulit berhenti mengingat mantan karena ingin meredakan rasa sepi yang mereka alami. Hal ini wajar, tapi seringkali membuat proses move on menjadi lebih sulit.
Alasan lain adalah ketakutan memulai hubungan baru. Seseorang yang pernah terluka mungkin merasa lebih aman terus mengingat mantan dibanding mengambil risiko membuka hati lagi. Mereka berusaha menjaga ikatan imajiner agar tidak merasa sendirian.
Padahal, kebahagiaan sejati hanya bisa diraih jika berani melangkah ke depan. Walfish menekankan, kunci utama untuk move on adalah kesiapan menjalin hubungan baru tanpa bayangan masa lalu yang mengikat.
Pertimbangan Sebelum Menghubungi Mantan
Rasa penasaran “bagaimana jika” seringkali menghantui pikiran. Meski begitu, sebelum benar-benar menekan tombol kirim pesan, ada baiknya menimbang kembali risiko dan kemungkinan hasilnya.
Walfish mengingatkan bahwa tidak ada aturan baku tentang kapan waktu tepat menghubungi mantan setelah lost contact. Hanya diri sendiri yang memahami isi hati, dan perasaan itu bisa berubah dari waktu ke waktu. Jika memang yakin sudah siap, maka tidak ada salahnya mencoba.
Namun, penting untuk tidak menaruh harapan terlalu tinggi. Respons mantan bisa jadi positif, tapi juga mungkin mengecewakan. Menghubungi mereka dengan ekspektasi tertentu hanya akan membuat diri sendiri rentan terluka.
Selain itu, satu hal penting yang tidak boleh diabaikan adalah status masing-masing. Jika mantan atau diri sendiri sudah memiliki pasangan baru, menghubungi kembali jelas bukan keputusan bijak. Situasi ini justru bisa merusak hubungan yang sehat dan melukai pihak lain.
Tanyakan pada Diri Sendiri
Sebelum mengambil langkah, ada beberapa pertanyaan reflektif yang bisa dijadikan panduan. Pertama, apa sebenarnya yang diharapkan dari percakapan itu? Apakah sekadar silaturahmi, atau ada keinginan untuk balikan?
Kedua, bagaimana jika respons yang diberikan tidak sesuai harapan? Bayangkan juga kemungkinan mereka tidak membalas sama sekali. Jika hal itu membuat hati semakin sakit, mungkin belum waktunya untuk menghubungi.
Ketiga, apakah kontak ini justru bisa membahayakan kondisi mantan? Dalam beberapa kasus, menghubungi kembali bisa memunculkan luka lama atau membuat situasi menjadi rumit.
Dan terakhir, tanyakan apakah percakapan itu akan membawa manfaat nyata, baik untuk diri sendiri maupun untuk mantan. Jika jawabannya lebih banyak “tidak” daripada “ya”, mungkin langkah terbaik adalah tetap menjaga jarak.
Belajar Melepaskan dan Melanjutkan Hidup
Lost contact pada dasarnya adalah bentuk perlindungan diri. Dengan menjaga jarak, kita memberi kesempatan bagi luka hati untuk pulih dan membuka ruang bagi hal-hal baru. Walau rasa ingin tahu atau rindu masih sesekali muncul, melepaskan adalah bagian penting dari proses penyembuhan.
Walfish menyebut bahwa mengetahui mantan sudah memiliki pasangan baru bisa dianggap berkah tersembunyi. Meski menyakitkan, kenyataan itu memaksa kita untuk benar-benar melanjutkan hidup dan tidak lagi menoleh ke belakang.
Pada akhirnya, keputusan untuk menghubungi mantan setelah lost contact hanyalah milik pribadi. Namun, keberanian untuk menerima kenyataan dan menata langkah ke depan jauh lebih berharga dibanding terus terikat pada masa lalu.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Pemerintah Pertahankan Tarif Listrik hingga Akhir Tahun
- 30 September 2025
2.
Ramalan Shio Selasa 30 September 2025, Tips Karier Hoki
- 30 September 2025
3.
Ramalan Zodiak 30 September 2025, Peluang Karier Asmara
- 30 September 2025
4.
Waspadai Dampak Gadget Berlebihan pada Kesehatan Anak
- 30 September 2025
5.
Update Harga Sembako Jogja Hari ini, 30 September 2025
- 30 September 2025