
JAKARTA - Harga minyak dunia ditutup lebih rendah pada Senin, 29 September 2025, dipengaruhi oleh prospek pasokan global yang meningkat. Rencana OPEC+ menambah produksi dan dimulainya kembali ekspor minyak dari Kurdistan Irak menjadi faktor utama penurunan.
Brent turun USD 2,16 atau 3,1 persen menjadi USD 67,97 per barel, sementara West Texas Intermediate AS turun USD 2,27 atau 3,45 persen menjadi USD 63,45 per barel. Penurunan ini terjadi setelah Brent mencapai level tertinggi sejak 31 Juli pada Jumat sebelumnya.
OPEC+ Beralih Fokus ke Pangsa Pasar
Baca Juga
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya dijadwalkan bertemu pada hari Minggu mendatang. Salah satu agenda utama adalah kemungkinan peningkatan produksi setidaknya 137 ribu barel per hari untuk bulan November.
Saat ini, OPEC+ memproduksi hampir 500 ribu barel per hari lebih sedikit dari target. Kepala ekonom Rystad Energy, Claudio Galimberti, menyebut peralihan fokus OPEC+ ke pangsa pasar membuat fundamental pasar terlihat lebih lemah. Kekhawatiran terkait kelebihan pasokan semakin meningkat.
Keputusan ini dipandang strategis untuk menjaga posisi OPEC+ di pasar global. Meskipun sebelumnya fokusnya lebih pada pengendalian harga, kini meningkatkan volume produksi menjadi prioritas.
Kembalinya Ekspor Minyak dari Kurdistan Irak
Wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara kembali mengekspor minyak ke Turki pada Sabtu, setelah 2,5 tahun vakum. Pasokan mentah mengalir melalui pipa menuju pelabuhan Ceyhan dengan volume 150–160 ribu barel per hari.
Pembukaan kembali jalur ini diperkirakan bisa menambah hingga 230 ribu barel per hari ke pasar internasional. Langkah ini secara langsung meningkatkan prospek pasokan global, menekan harga minyak yang sebelumnya sempat naik.
Pekan sebelumnya, harga Brent dan WTI sempat melonjak lebih dari 4 persen setelah serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia mengganggu ekspor bahan bakar negara tersebut.
Dampak Geopolitik Terhadap Pasokan Minyak
Serangan Rusia ke Kyiv dan wilayah lain di Ukraina pada Minggu pagi menandai salah satu eskalasi terlama sejak invasi 2022. Ketegangan geopolitik ini awalnya mendorong harga minyak naik, namun pasokan baru dari Kurdistan menyeimbangkan tekanan tersebut.
Analis SEB memperingatkan bahwa Ukraina bisa meningkatkan serangan strategis terhadap kilang-kilang Rusia jika situasi terus memanas. Meskipun demikian, kembalinya pasokan dari Timur Tengah membuat pasar global lebih stabil.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump menekankan perlunya kelompok militan Palestina, Hamas, menerima proposal perdamaian 20 poin bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Keputusan politik dan stabilitas regional turut memengaruhi sentimen pasar energi.
Tren Harga dan Prospek ke Depan
Secara historis, harga minyak sangat sensitif terhadap gangguan geopolitik maupun perubahan produksi dari negara produsen utama. Peningkatan produksi OPEC+ dan ekspor dari Kurdistan menekan harga meskipun ketegangan di Eropa Timur meningkat.
Pasokan tambahan diperkirakan akan menjaga harga Brent dan WTI berada di kisaran USD 65–70 per barel dalam beberapa minggu mendatang. Sementara itu, volatilitas tetap ada jika serangan militer atau sanksi baru muncul di Timur Tengah atau Ukraina.
Trader global kini memperhatikan pertemuan OPEC+ mendatang dan laporan stok minyak AS. Kedua faktor ini diprediksi akan menjadi pemicu pergerakan harga jangka pendek.
Pasokan Meningkat, Harga Menurun
Penurunan harga minyak pada akhir September 2025 mencerminkan keseimbangan antara ketegangan geopolitik dan peningkatan pasokan global. Langkah OPEC+ menambah produksi dan dimulainya kembali ekspor dari Kurdistan Irak menjadi faktor utama.
Investor dan pelaku industri energi perlu memantau perkembangan produksi serta kondisi geopolitik yang bisa memengaruhi harga dalam beberapa bulan ke depan. Tren ini menekankan bahwa pasokan tetap menjadi kunci stabilitas harga minyak dunia.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Pilihan Rumah Murah Terjangkau di Kabupaten Cilacap 2025 Mulai Rp130 Juta
- Selasa, 30 September 2025
Terpopuler
1.
Pemerintah Pertahankan Tarif Listrik hingga Akhir Tahun
- 30 September 2025
2.
Ramalan Shio Selasa 30 September 2025, Tips Karier Hoki
- 30 September 2025
3.
Ramalan Zodiak 30 September 2025, Peluang Karier Asmara
- 30 September 2025
4.
Waspadai Dampak Gadget Berlebihan pada Kesehatan Anak
- 30 September 2025
5.
Update Harga Sembako Jogja Hari ini, 30 September 2025
- 30 September 2025