Neuralink Siapkan Implan Otak untuk Komunikasi Penyandang Tunawicara
- Selasa, 30 September 2025

JAKARTA - Neuralink, perusahaan teknologi implan otak milik Elon Musk, bersiap menggelar uji coba implan otak pada Oktober mendatang. Fokus utamanya adalah membantu penyandang gangguan bicara atau tunawicara mengubah pikiran menjadi teks dan suara secara langsung.
Teknologi ini bertujuan memberikan kemampuan komunikasi bagi mereka yang kehilangan kemampuan berbicara. Alih-alih menggunakan papan ketik atau alat bantu lain, pengguna Neuralink dapat mengekspresikan kata-kata hanya melalui sinyal otak.
Presiden Neuralink, Dongjin “D.J.” Seo, mengungkapkan rencana ini saat berbicara di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST), Seoul, Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
“Jika Anda membayangkan mengatakan sesuatu, kami dapat menangkap sinyal itu,” jelas Dongjin. Teknologi ini berpotensi mengubah cara penyandang tunawicara berinteraksi dengan dunia sekitar.
Status “Breakthrough Device” dari FDA Percepat Uji Coba
Neuralink mendapat pengakuan dari Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) dengan status “Breakthrough Device” untuk fungsi bicara. Status ini memungkinkan percepatan pengembangan, penilaian, dan peninjauan perangkat yang bertujuan merevolusi komunikasi bagi penyandang disabilitas bicara.
Perusahaan mulai melakukan uji coba manusia sejak 2024 setelah FDA sebelumnya menolak pengajuan awal pada 2022 karena berbagai kekhawatiran keamanan. Kini, teknologi implan otak ini berada di tahap pengembangan lanjutan.
Bulan lalu, Neuralink mengumumkan sebanyak 12 orang di seluruh dunia telah menerima chip implan dengan catatan penggunaan lebih dari 15.000 jam. Hal ini menandakan progres signifikan dalam implementasi nyata teknologi tersebut.
Bagaimana Implan Otak Neuralink Bekerja
Implan Neuralink dirancang untuk membaca sinyal listrik otak dan menerjemahkannya menjadi perintah digital. Pasien dengan cedera tulang belakang, misalnya, dapat menggerakkan kursor di komputer, bermain gim, menjelajah internet, atau mengunggah konten di media sosial.
Teknologi ini memberi harapan baru bagi penyandang gangguan bicara untuk mengekspresikan diri secara mandiri. Dengan implan Neuralink, pikiran dapat langsung diubah menjadi kata-kata, tanpa bergantung pada metode komunikasi konvensional.
Kepala proyek Neuralink menekankan bahwa perangkat ini bukan sekadar alat bantu, tetapi juga sarana memberdayakan individu untuk berinteraksi lebih bebas.
Persaingan dan Tren Implan Otak Global
Selain Neuralink, perusahaan pesaing Synchron Inc juga tengah menguji implan otak untuk penyandang disabilitas motorik. Teknologi ini memungkinkan pasien mengetik di komputer hanya melalui pikiran.
Persaingan ini menunjukkan tren global dalam pengembangan antarmuka otak-mesin (brain-machine interface) yang semakin maju. Tujuannya jelas: memperluas akses komunikasi bagi mereka yang sebelumnya terbatasi fisik atau kemampuan bicara.
Implan otak berpotensi mengubah paradigma komunikasi, kesehatan, dan teknologi. Para ahli melihat teknologi ini sebagai jembatan antara kebutuhan medis dan inovasi digital.
Tantangan Keamanan dan Etika
Meski menjanjikan, penggunaan implan otak juga membawa tantangan besar. Keamanan, privasi, dan etika menjadi isu penting yang harus dipertimbangkan sebelum adopsi luas.
FDA sebelumnya menolak pengajuan awal Neuralink karena kekhawatiran terkait keamanan jangka panjang. Kini, meski status “Breakthrough Device” diberikan, uji klinis tetap harus memperhatikan risiko infeksi, kerusakan jaringan otak, atau kegagalan perangkat.
Selain aspek medis, implikasi etis seperti privasi pikiran dan potensi manipulasi juga menjadi perhatian. Peneliti dan regulator harus bekerja sama untuk memastikan teknologi ini digunakan dengan aman dan bertanggung jawab.
Harapan untuk Penyandang Gangguan Bicara
Bagi penyandang tunawicara, teknologi Neuralink menawarkan harapan baru. Kemampuan untuk mengekspresikan pikiran tanpa batasan fisik akan meningkatkan kualitas hidup, memberikan kemandirian, dan memperluas interaksi sosial.
Jika uji coba berjalan sukses, implan otak dapat menjadi solusi komunikasi revolusioner yang sebelumnya hanya ada dalam konsep fiksi ilmiah. Orang-orang yang selama ini bergantung pada metode bantu konvensional akan mendapatkan cara baru untuk menyampaikan perasaan, ide, dan pikiran secara langsung.
Dengan perkembangan ini, komunikasi bagi penyandang gangguan bicara mungkin akan segera setara dengan individu lain. Langkah selanjutnya tentu menunggu hasil uji klinis Oktober mendatang.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Lost Contact dengan Mantan, Perlukah Hubungan Dihidupkan Kembali?
- Selasa, 30 September 2025
Terpopuler
1.
Pemerintah Pertahankan Tarif Listrik hingga Akhir Tahun
- 30 September 2025
2.
Ramalan Shio Selasa 30 September 2025, Tips Karier Hoki
- 30 September 2025
3.
Ramalan Zodiak 30 September 2025, Peluang Karier Asmara
- 30 September 2025
4.
Waspadai Dampak Gadget Berlebihan pada Kesehatan Anak
- 30 September 2025
5.
Update Harga Sembako Jogja Hari ini, 30 September 2025
- 30 September 2025