JAKARTA – Tidak banyak orang menyadari bahwa aktivitas sehari-hari yang sederhana dapat membawa risiko serius bagi kesehatan. Salah satunya adalah toksoplasmosis, penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit mikroskopis bernama Toxoplasma gondii. Parasit ini bisa bertahan lama di dalam tubuh manusia maupun hewan, bahkan seumur hidup.
Infeksi biasanya terjadi tanpa disadari, entah melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, penularan dari ibu ke janin, atau yang paling umum melalui kotoran kucing yang sudah terinfeksi. Meski tampak sepele, dampaknya bisa sangat serius, terutama bagi ibu hamil dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Gejala yang Sering Tak Dikenali
Sebagian besar penderita toksoplasmosis tidak mengalami gejala apa pun. Hal inilah yang membuat penyakit ini dijuluki sebagai “silent killer”. Saat gejala muncul, bentuknya sering menyerupai flu ringan, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala semacam ini biasanya mereda dalam hitungan minggu atau bulan tanpa pengobatan khusus. Namun, kondisi bisa berbeda pada orang dengan sistem imun lemah. Infeksi berpotensi menyebar ke organ vital seperti otak, paru-paru, hingga jantung, dan memicu komplikasi serius yang membahayakan nyawa.
Ibu hamil juga menjadi kelompok yang perlu ekstra hati-hati. Penularan pada masa kehamilan bisa berdampak fatal bagi janin, mulai dari gangguan penglihatan, hambatan perkembangan fisik, hingga masalah kognitif jangka panjang. Deteksi dini menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko tersebut.
Risiko Penularan dan Cara Menghindarinya
Toksoplasma gondii berkembang biak di dalam usus kucing dan keluar bersama fesesnya. Saat partikel dari kotoran ini tersebar ke lingkungan, manusia bisa terinfeksi hanya dengan menyentuh atau menghirupnya. Aktivitas seperti membersihkan kotak pasir kucing, berkebun, atau mengonsumsi daging setengah matang menjadi jalur penularan yang sering tidak disadari.
Meski terdengar mengkhawatirkan, pencegahan bisa dilakukan melalui kebiasaan sederhana. Langkah ini bukan hanya melindungi diri, tetapi juga orang-orang terdekat yang mungkin memiliki risiko lebih tinggi.
Langkah Pencegahan Toksoplasmosis
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi risiko infeksi:
Jaga kebersihan kotak pasir kucing
Gunakan sarung tangan saat membersihkan kotak pasir, kemudian cuci tangan dengan sabun hingga bersih. Lakukan pembersihan setiap hari agar parasit tidak sempat berkembang. Jika memungkinkan, mintalah orang lain yang tidak hamil atau tidak berisiko tinggi untuk melakukannya.
Pastikan makanan matang sempurna
Daging, buah, maupun sayuran sebaiknya dimasak hingga benar-benar matang. Hindari mengonsumsi daging mentah, tiram, kerang, atau susu yang belum dipasteurisasi.
Gunakan pelindung saat berkebun
Kenakan sarung tangan saat berkebun untuk mencegah kontak langsung dengan tanah yang mungkin terkontaminasi. Setelahnya, cuci tangan hingga bersih dengan sabun.
Pilih makanan aman untuk kucing
Jangan memberikan daging mentah pada kucing kesayangan karena bisa menjadi sumber parasit. Pilih makanan matang atau produk pakan yang sudah diproses dengan baik.
Pengobatan dan Penanganan
Dalam banyak kasus, orang dengan sistem imun normal tidak memerlukan pengobatan khusus karena tubuh dapat melawan infeksi dengan sendirinya. Namun, jika gejala cukup berat atau pasien termasuk kelompok berisiko tinggi, dokter biasanya akan memberikan obat antiparasit serta antibiotik.
Pengawasan medis sangat penting agar komplikasi bisa dicegah. Perawatan intensif juga diperlukan jika infeksi menyebar ke organ vital atau menyerang pasien dengan kekebalan tubuh rendah.
Tetap Nyaman Bersama Hewan Peliharaan
Kehadiran hewan peliharaan, khususnya kucing, sering membawa kebahagiaan tersendiri. Namun, penting untuk memahami potensi risiko yang ada agar bisa tetap hidup berdampingan dengan aman. Menjaga kebersihan, memberikan makanan yang tepat, dan memeriksakan hewan secara rutin ke dokter hewan menjadi langkah yang tidak boleh diabaikan.
Dengan pengetahuan yang cukup serta kebiasaan sehat, Anda tetap bisa menikmati kebersamaan dengan hewan peliharaan tanpa harus cemas berlebihan terhadap toksoplasmosis.