Fluktuasi Harga Pangan Awal Oktober 2025: Cabai Turun, Bawang Merah Naik

Kamis, 02 Oktober 2025 | 10:02:18 WIB
Fluktuasi Harga Pangan Awal Oktober 2025: Cabai Turun, Bawang Merah Naik

JAKARTA - Harga pangan di tingkat nasional menunjukkan fluktuasi pada awal Oktober 2025. Data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat perubahan harga beberapa komoditas pokok yang berpengaruh langsung pada daya beli masyarakat.

Cabai rawit merah tercatat turun menjadi Rp46.906 per kilogram (kg) dari hari sebelumnya Rp46.976 per kg. Di sisi lain, bawang merah justru mengalami kenaikan menjadi Rp39.014 per kg dari sebelumnya Rp38.502 per kg.

Pergerakan harga ini mencerminkan dinamika pasokan dan permintaan di pasar nasional, sekaligus memberi sinyal bagi konsumen untuk lebih cermat dalam membeli bahan pokok.

Perubahan Harga Beras dan Kedelai

Berdasarkan data Panel Harga Bapanas di Jakarta pada Kamis pukul 08.10 WIB, harga beras premium naik menjadi Rp16.082 per kg dari sebelumnya Rp15.970 per kg.

Sebaliknya, beras medium turun menjadi Rp13.764 per kg dari sebelumnya Rp13.835 per kg. Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga mengalami penurunan tipis menjadi Rp12.505 per kg dari sebelumnya Rp12.541 per kg.

Kedelai biji kering impor tercatat turun menjadi Rp10.625 per kg dari sebelumnya Rp10.726 per kg, sementara jagung tingkat peternak naik menjadi Rp6.695 per kg dari sebelumnya Rp6.654 per kg. Pergerakan ini memengaruhi harga olahan pangan dan pakan ternak.

Komoditas Cabai dan Bawang

Cabai merah keriting mengalami penurunan signifikan menjadi Rp53.514 per kg dari sebelumnya Rp58.502 per kg. Begitu pula cabai merah besar turun menjadi Rp47.406 per kg dari sebelumnya Rp50.974 per kg.

Bawang putih bonggol tercatat turun menjadi Rp37.034 per kg dari sebelumnya Rp37.289 per kg. Sementara itu, bawang merah justru naik, menunjukkan perbedaan pola pasokan antar jenis bawang.

Fluktuasi harga cabai dan bawang ini sering menjadi perhatian rumah tangga karena berpengaruh langsung terhadap biaya konsumsi harian.

Pergerakan Harga Daging, Telur, dan Gula

Daging sapi murni mengalami kenaikan menjadi Rp136.500 per kg dari sebelumnya Rp134.900 per kg. Daging ayam ras turun tipis menjadi Rp38.166 per kg dari sebelumnya Rp38.292 per kg.

Telur ayam ras naik menjadi Rp30.282 per kg dari sebelumnya Rp30.075 per kg. Gula konsumsi juga mengalami kenaikan menjadi Rp18.269 per kg dari sebelumnya Rp18.058 per kg.

Perubahan harga ini memberi dampak terhadap menu makanan rumah tangga, sekaligus memengaruhi perencanaan belanja bulanan.

Harga Minyak Goreng dan Tepung Terigu

Minyak goreng menunjukkan tren penurunan. Minyak goreng kemasan tercatat Rp20.591 per liter dari sebelumnya Rp20.923 per liter, minyak goreng curah Rp17.477 per liter dari sebelumnya Rp17.552 per liter, dan MinyaKita Rp17.365 per liter dari sebelumnya Rp17.464 per liter.

Tepung terigu juga mengalami penurunan harga, baik curah maupun kemasan. Tepung curah menjadi Rp9.729 per kg dari sebelumnya Rp9.769 per kg, sedangkan tepung kemasan turun menjadi Rp12.855 per kg dari sebelumnya Rp12.951 per kg.

Penurunan harga minyak goreng dan tepung terigu dapat sedikit meringankan biaya produksi makanan olahan bagi UMKM dan rumah tangga.

Pergerakan Harga Ikan dan Daging Kerbau

Ikan kembung mengalami kenaikan harga menjadi Rp41.904 per kg dari sebelumnya Rp41.662 per kg. Sementara ikan tongkol turun menjadi Rp34.408 per kg dari sebelumnya Rp34.724 per kg, dan ikan bandeng turun menjadi Rp33.686 per kg dari sebelumnya Rp35.107 per kg.

Daging kerbau beku impor turun menjadi Rp102.500 per kg dari sebelumnya Rp105.513 per kg, sedangkan daging kerbau segar lokal naik menjadi Rp142.778 per kg dari sebelumnya Rp141.080 per kg.

Perubahan harga ini mencerminkan pasokan lokal dan impor yang berbeda, sekaligus memengaruhi menu protein hewani masyarakat.

Dampak bagi Konsumen

Fluktuasi harga pangan nasional seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat perlu menyesuaikan pola belanja. Penurunan harga cabai, minyak goreng, dan tepung bisa meringankan sebagian biaya rumah tangga.

Sebaliknya, kenaikan harga bawang merah, beras premium, daging sapi, dan gula menambah tekanan terhadap anggaran belanja. Masyarakat disarankan untuk memantau harga secara berkala agar pengeluaran tetap terkendali.

Bapanas menekankan pentingnya kesadaran konsumen dalam memanfaatkan informasi harga nasional untuk membuat keputusan belanja yang lebih cermat. Data yang transparan membantu rumah tangga menyesuaikan pola konsumsi sesuai anggaran dan kebutuhan.

Dengan perubahan harga ini, konsumen dan pelaku usaha dapat lebih siap menghadapi fluktuasi pangan nasional. Pemantauan harga harian melalui data Bapanas menjadi alat penting untuk menjaga stabilitas belanja rumah tangga, sekaligus mengantisipasi perubahan pasokan komoditas pokok di pasar.

Terkini

Menikmati Ragam Kuliner Lezat di Foodcourt Senayan City

Kamis, 02 Oktober 2025 | 13:09:30 WIB

Menjelajah Kuliner Hits di Foodcourt PIK Avenue Mall

Kamis, 02 Oktober 2025 | 13:09:19 WIB

Kebiasaan Mengunyah Es Batu Bisa Jadi Gejala Anemia

Kamis, 02 Oktober 2025 | 12:02:34 WIB

Batas Waktu Aman Simpan Makanan Matang di Ruang

Kamis, 02 Oktober 2025 | 12:02:32 WIB