
JAKARTA - PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (Win & Co) menapaki babak baru dalam strategi bisnisnya dengan menggarap lini midstream kakao. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat daya saing produk kakao di pasar global dan domestik.
Direktur Utama Win & Co, Sugianto Soenario, menegaskan bahwa diversifikasi ke produk turunan kakao seperti cocoa butter, cocoa cake, cocoa powder, dan cocoa mass merupakan bagian dari ekspansi jangka panjang perusahaan.
“Kami percaya bahwa ekspansi ke midstream cocoa merupakan langkah tepat untuk menjadikan Win & Co sebagai trusted cocoa partner di tingkat nasional maupun internasional,” kata Sugianto di Jakarta, Selasa.
Baca JugaHana Bank Perkuat Layanan Untuk Pertahankan Loyalitas Nasabah
Rencana produksi lini midstream ini dijadwalkan mulai berjalan pada kuartal IV 2026, dengan model bisnis yang efisien, terukur, dan risiko terkendali. Fokus utama akan berada di segmen business to business (B2B), sementara segmen business to consumer (B2C) dikembangkan melalui platform digital dan marketplace.
Diversifikasi Produk dan Peluang Pasar
Sugianto menekankan bahwa tren konsumsi cokelat di Eropa dan Asia meningkat, termasuk permintaan untuk produk makanan fungsional serta industri kosmetik dan farmasi. Hal ini membuka peluang besar bagi Win & Co untuk memperluas lini produk kakao.
“Peluangnya sudah jelas, tren makanan cokelat di Eropa dan Asia meningkat, tren produk makanan fungsional juga naik, ditambah penggunaannya meluas di industri kosmetik dan farmasi,” ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar dunia. Namun, impor kakao tetap tinggi hingga mencapai 133 ribu ton, menandakan peluang besar untuk memperkuat pengolahan di dalam negeri.
Riset global Towards FnB (Agustus 2025) memperkirakan nilai pasar produk turunan kakao tumbuh dari 26,59 miliar dolar AS pada 2025 menjadi 45,70 miliar dolar AS pada 2034. Pasar Eropa masih mendominasi dengan pangsa 36 persen, sementara potensi pertumbuhan terbesar berada di Asia-Pasifik, terutama untuk industri biskuit, kue, dan es krim.
Strategi Efisiensi dan Kontrol Kualitas
Melalui diversifikasi lini midstream, Win & Co menargetkan efisiensi produksi dan distribusi agar dapat bersaing secara harga di pasar domestik maupun ekspor. Integrasi proses produksi memungkinkan kontrol kualitas lebih tinggi, sekaligus mendukung substitusi impor.
“Dengan diversifikasi produk ke segmen midstream cocoa, perusahaan tidak hanya memperluas value chain tetapi juga meningkatkan kontrol kualitas melalui integrasi proses produksi, memperkuat daya saing harga, mendukung substitusi impor sekaligus memperluas ekspor produk bernilai tambah,” jelas Sugianto.
Fokus perusahaan pada segmen B2B menjadi strategi utama karena pasar ini masih mendominasi distribusi kakao dan produk turunannya. Sementara itu, pengembangan segmen B2C dilakukan untuk menjangkau konsumen akhir melalui kanal digital dan marketplace.
Dengan model bisnis efisien, Win & Co memastikan ekspansi dilakukan secara terukur, mengurangi risiko operasional, serta menjaga kualitas produk yang konsisten. Hal ini juga memperkuat posisi perusahaan sebagai pemain kakao terpercaya di pasar internasional.
Menangkap Peluang Pasar Global
Sugianto menjelaskan bahwa pertumbuhan konsumsi cokelat di Asia-Pasifik menjadi daya tarik utama bagi ekspansi Win & Co. Industri cokelat, makanan fungsional, kosmetik, dan farmasi di kawasan ini diproyeksikan terus meningkat dalam satu dekade ke depan.
Integrasi lini midstream juga diharapkan memperluas ekspor produk bernilai tambah. Selain itu, langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor kakao dengan memperkuat pengolahan dalam negeri.
“Dengan pengembangan midstream cocoa, kami tidak hanya menambah kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat jaringan distribusi, menjaga kualitas, dan memperluas penetrasi pasar global,” tambahnya.
Win & Co menekankan bahwa ekspansi ini bukan sekadar diversifikasi produk, tetapi juga strategi untuk meningkatkan daya saing industri kakao Indonesia di tingkat global. Kontrol kualitas yang lebih ketat dan efisiensi saluran distribusi menjadi kunci keberhasilan strategi ini.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Proyek Waste to Energy: Solusi Atasi Sampah dan Hasilkan Energi Listrik
- Rabu, 01 Oktober 2025
Berita Lainnya
Prudential Syariah dan Muhammadiyah Perkuat Literasi Keuangan Masyarakat
- Rabu, 01 Oktober 2025
Terpopuler
1.
JNE Apresiasi Karyawan Lewat Program Umrah Bersama Keluarga
- 01 Oktober 2025
2.
3.
Starbucks Tutup 100 Toko, Strategi Perbaiki Penjualan AS
- 01 Oktober 2025
4.
Astra Akuisisi Mega Manunggal Property Senilai Rp3,34 Triliun
- 01 Oktober 2025
5.
Abadi Nusantara Hijau Akuisisi Dua Perusahaan Tambang Mineral
- 01 Oktober 2025